Nuansababel.com, Belitung -Sebagai tokoh perempuan dan perwakilan perempuan kader Gerindra, utusan DPC Partai Gerindra Kabupaten Belitung, Yolan Junita S.Tr.Keb., M.K.M alumni Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka adalah satu-satunya kader perempuan Gerindra dari DPC Gerindra kabupaten Belitung yang mengikuti diklat Gerindra Masa Depan (GMD ) di Hambalang selama 3 minggu (10 – 31 Oktober 2022).
Menurut Yola untuk membangun Bangka Belitung generasi muda harus berani berjuang dan terjun ke politik.
“Dan sebagai generasi tokoh perempuan dan perwakilan perempuan membuktikan kepada generasi muda harus menjadi sosok yang bermanfaat, dan ikut serta dalam politik untuk membangun Bangka Belitung ke arah yang lebih baik'” ujar wanita lajang kelahiran Pulau Pongok, 04 Januari 1997 ini.
Hal ini di katakannya saat ditemui awak media Nuansababel.com rumahnya, jalan Aik Baik Dalam Desa Aik Pelempang Jaya (APJ) Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung Provinsi kepulauan Bangka Belitung, Selasa (07/11/2022 ).
“Banyak bekal penting untuk diketahui para generasi muda yang didapat di diklat Gerindra Masa Depan atau GMD dihambalang terhadap proaktif generasi muda diperpolitikan, dimana politik adalah cara memenuhi janji-janji kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap Yola Junita.
“Bapak Prabowo adalah sosok yang tegas, baik hati, pintar dan peduli akan masyarakat yang susah dan tidak memandang agama, suku dan bangsa untuk membantu masyarakat,” sambungnya.
jadi terjadi kesinambungan dengan visi dari partai Gerindra itu sendiri, ialah menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat keadilan sosial dan tatanan politik negara yang dilandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dalam negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang,” terang Yola.
“Itulah sebabnya kita benar-benar diajarkan dalam banyak hal, oleh karena itu bapak Prabowo menerapkan sistem semi militer itu kepada Gerindra Masa Depan maupun kader-kader partai Gerindra yang mengikuti diklat di Hambalang,” ungkapnya.
“Dan kita benar-benar di tuntut untuk disiplin, tegas, dan bertanggung jawab sebagaimana, yang dimana setiap hari kita diatur yang mengajarkan kita untuk kuat secara fisik, mental maupun pikiran sedangkan nateri yang diajarkan yaitu membahas masalah paradoks indonesia dan solusinya,” sambungnya.
Dimana paradoks itu ialah negara yang kaya akan tetapi rakyatnya miskin yang dimana terjadinya Net Outflow of National Wealth (kekayaan mengalir keluar) yang dimana salah urus, salah mazihab ekonomi, pemerintahan tidak kuat, elite bangsa yang berkhianat.
“Seperti yang kita ketahui, bahwa sumber daya alam di negara Indonesia itu melimpah seperti gas alam, sawit, nikel, emas, batu bara, tembaga, minyak bumi, hasil Laut, dan lain-lain,” terang nya.
“Oleh karena itu, solusinya ialah dengan dibuatkan strategi dorongan besar dari partai Gerindra dengan program aksi transformasi bangsa yg dimana strategi dorongan besar adalah meningkatkan produksi untuk mencapai swasembada energi dan swasembada pangan,” pungkas Yola Junita. (YS)