Oleh: Fika Wulandari
(Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Fakultas Teknik dan Sains Prodi Konservasi Sumber Daya Alam)
Nuansababel.com, Mangrove merupakan salah satu solusi terpenting dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan, terutama kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat hewan dan manusia. Mangrove telah menjadi pemerhati lingkungan yang sangat besar (Ana, 2015).
Mangrove merupakan tumbuhan hutan tumbuh di antara garis pasang surut,ini juga disebut hutan bakau. Hutan mangrove bisa tumbuh di pantai karang, karang mati yang ditumbuhi lapisan tipis pasir atau tertutup lumpur atau pantai berlumpur. Hutan mangrove terletak di daerah pesisir yang berdekatan atau berturut-turut direndam dalam air laut dan bumi dibentuk oleh pengaruh pasang surut atas lumpur dan pasir.
Salah satu ciri tanaman mangrove memiliki akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove seperti hamparan semak belukar yang memisahkan daratan dengan laut.
Kawasan hutan mangrove bertindak sebagai penghalang fisik abrasi pantai fungsi hutan mangrove secara biologis menyediakan makanan kehidupan manusia, khususnya ikan, udang, kerang dan kepiting dan mata air energi untuk hidup di pantai plankton, nekton dan ganggang.
Fungsi hutan mangrove secara fisik yaitu menjaga ketertiban pantai tetap stabil, lindungi pantai dan batu hasil proses erosi atau abrasi dan menahan atau meredam angin padat dan dari laut ke darat, menahan sedimen secara berkala sampai lahan baru membentuk zona penyangga untuk proses infiltrasi atau rembesan air laut ke dalam tanah atau sejenisnya filter air asin segar.
Secara kimia hutan mangrove sebagai proses daur ulang berlangsung menghasilkan oksigen sebagai penyerap dioksida sebagai bahan proses limbah yang dihasilkan dari polusi industri kapal-kapal di laut.
Pengelolaan kawasan hutan mangrove merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pendapatan masyarakat pesisir (Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2017).
Dalam pengelolaan hutan mangrove ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu dengan menjadikan masyarakat komponen utama pengelolaan dan pelestarian konservasi hutan mangrove. Karena persepsi masyarakat atau perspektif keberadaan hutan mangrove harus dikelola dari sudut pandang pentingnya sumber daya alam hutan mangrove.
Pengelolaan kawasan hutan mangrove tidak hanya ditujukan untuk masyarakat tetapi juga untuk keberlangsungan ekosistem pesisir.
Strategi yang akan dilakukan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove dengan memanfaatkan potensi yang ada dengan menanam pohon mangrove, menetapkan kawasan hutan lindung untuk hutan mangrove agar hutan mangrove terkelola dengan baik dan lestari, sosialisasi kepada masyarakat atau pemahaman akan pentingnya hutan.
Konservasi mangrove dan kemanfaatan masyarakat, pentingnya pengembangan teknologi, dan pemberian beasiswa bagi masyarakat yang diyakini kompeten dan aktif dalam restorasi mangrove untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sehingga ilmu yang didapat dapat berdampak positif bagi terciptanya hutan mangrove yang ideal.
Melestarikan kawasan hutan mangrove merupakan upaya yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan seluruh habitat mangrove. Melestarikan kawasan hutan mangrove dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove di pesisir pantai dan buah mangrove yang akan dijadikan bibit tanaman mangrove sebelum melakukan persemaian.
Kawasan hutan mangrove dapat dijumpai di beberapa wilayah Indonesia seperti Kabupaten Bangka Belitung. Secara ekologis hutan mangrove melindungi dan melestarikan kawasan pesisir untuk melindungi garis pantai dan kehidupan dari gempuran tsunami dan angin karena kondisi tajuknya yang relatif rapat.
Kondisi perakarannya yang kuat dan rapat mampu mencengkeram dan menstabilkan tanah habitat tumbuhnya, dan sekaligus mencegah terjadinya salinisasi pada wilayah-wilayah di belakangnya dan melindungi padang lamun dan terumbu karang karena sistem perakarannya mampu menahan lumpur sungai dan menjerap berbagai bahan pencemaran yang secara ekologis mampu melindungi kehidupan berbagai jenis flora dan fauna yang berasosiasi dengan padang lamun dan terumbu karang.
Serta melindungi tempat buaya dan tempat bertelurnya berbagai jenis ikan dan udang komersial, termasuk melindungi tempat tinggal, baik tetap maupun sementara berbagai jenis burung, mamalia, ikan, kepiting, udang, dan reptilia, yang banyak diantaranya termasuk jenis binatang yang dilindungi undang-undang.
Secara sosial hutan mangrove juga bisa dapat melestarikan hubungan sosial dengan masyarakat setempat karena banyak di antara mereka yang membutuhkan mangrove yaitu tempat mencari ikan, kepiting, udang,maupun mendapatkan kayu dan bahan untuk obat-obatan.
Secara finansial hutan mangrove sebagian besar mampu melindungi nilai ekonomi maritim.Karena kemampuannya sebagai tempat berpijah berbagai jenis ikan dan udang komersial, ataupun habitat kepiting bakau.
Dengan mengetahui kebermanfaatan hutan mangrove, saran kepada masyarakat hendaknya semakin dewasa dalam bertindak, seperti memperhatikan tingkat kebersihan hutan mangrove, memperbaiki kesiapan dari pengelola hutan mangrove dalam pemeliharan, pengecekan perawatan serta perbaikan secara berkesinambungan. (red)