NUANSABABEL.COM, Bangka – Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suherman Saleh, mengeluarkan imbauan penting kepada masyarakat Kabupaten Bangka menjelang Pilkada 2024.
Suherman, yang akrab disapa Bang Herman, meminta masyarakat untuk tidak memilih kotak kosong dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka, karena hal ini berpotensi merusak demokrasi dan memperburuk kondisi perekonomian daerah yang saat ini tengah mengalami defisit anggaran, Sabtu (31/8).
Bang Herman menekankan bahwa memilih calon pemimpin yang nyata adalah langkah krusial untuk memastikan stabilitas dan kemajuan daerah. Menurutnya, jika kotak kosong yang terpilih, masyarakat akan menghadapi konsekuensi serius.
“Memilih kotak kosong bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat mengancam kelangsungan demokrasi di Kabupaten Bangka. Ini adalah risiko yang tidak bisa dianggap enteng,” ujar Bang Herman.
Selain itu, Bang Herman mengingatkan bahwa kemenangan kotak kosong juga berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi daerah. Pilkada yang harus diulang akibat kemenangan kotak kosong akan memaksa Pemkab Bangka untuk mengeluarkan anggaran besar kembali, sementara kondisi ekonomi daerah sedang berada dalam situasi defisit.
Pilkada Kabupaten Bangka 2024-2029 yang akan datang sangatlah penting, terutama di tengah tantangan ekonomi yang sedang dihadapi. Dengan anggaran Pilkada mencapai Rp43,2 miliar, yang mencakup biaya untuk KPU, Bawaslu, serta pengamanan oleh TNI dan Polri, kemenangan kotak kosong akan membuat anggaran tersebut terbuang sia-sia. Hal ini akan mengharuskan pengeluaran dana tambahan untuk pemilihan ulang, yang dapat semakin membebani keuangan daerah.
“Dampak dari kemenangan kotak kosong bukan hanya pemborosan anggaran, tetapi juga berpotensi menciptakan ketidakstabilan politik dan memperburuk kondisi ekonomi di Kabupaten Bangka. Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari,” tegas Bang Herman.
Bang Herman berharap masyarakat Kabupaten Bangka semakin bijak dalam menggunakan hak pilih mereka. Ia menegaskan bahwa memilih calon pemimpin yang nyata adalah langkah penting untuk masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Bangka.
“Jangan sampai kita terjebak dalam godaan memilih kotak kosong. Masa depan daerah ini ada di tangan kita semua,” pungkasnya. (red)
