NUANSABABEL.COM, Pangkalpinang — Aksi demo penolakan semakin besar terhadap rencana PT Timah Tbk yang akan melakukan aktifitas penambangan di perairan laut desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar. Bangka barat
PT Timah juga mengklaim sudah memiliki kelengkapan izin secara lengkap sesuai dengan regulasi yang berlaku, tapi secara sepihak dari desa berigak.
Namun masyarakat desa Beriga tetap menolak rencana pertambangan yang akan dilakukan PT Timah di perairan laut yang selama ini menjadi penghidupan mereka untuk mencari makan.
Kali ini aksi penolakan datang dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia se-Bangka Tengah dan warga Bangka tengah beserta gabungan,melakukan aksi unjuk rasa di kantor PT Timah pada Senin, 28 Oktober 2024 sekitar pukul 09.30 WIB.
Dari informasi awak media Nuansababel.com seruan aksi ini merupakan gabungan mahasiswa dan persatuan masyarakat peduli Desa Batu Beriga yang terdiri dari elemen masyarakat, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia,Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.
Ketua Nelayan Lubuk Budi menyampaikan aksi orasi didepan kantor pusat PT timah ini merupakan bentuk solidaritas sesama nelayan dan ini murni aspirasi dari para nelayan.
“Kami yang berprofesi sebagai nelayan sudah tentu akan menolak rencana pertambangan yang akan dilakukan PT Timah di perairan laut desa Beriga,” ungkapnya.
“Jika penambang ini terjadi sudah pasti akan berimbas kepada kami yang menggantungkan penghidupan mata pencaharian sebagai nelayan untuk menghidupkan kami,” lanjutnya.
Ia menambahkan pihaknya tidak memiliki daya upaya selain melakukan penolakan dan para nelayan hanya ingin laut yang masih alami ini jangan dirusak dan jangan dijarah oleh pihak penambang.
Ketua Nelayan desa Perlang (Suwandi)yang juga akan ikut aksi penolakan terhadap rencana pertambangan yang akan dilakukan PT Timah di perairan laut Desa Beriga.
“Terus terang kami para nelayan menolak keras terhadap rencana pertambangan yang akan dilakukan PT Timah di perairan laut Desa Beriga,” ungkapnya.
“Perusahaan PT Timah Tbk, jangan arogan dengan memaksakan kehendak masyarakat berigak dan sekitarnya,maka kami tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi pada para nelayan yang benar-benar menggantungkan hidupnya dari hasil laut,” bebernya.
Aksi penolakan ini selain merupakan bentuk solidaritas juga meminta kepada pemerintah untuk mencabut IUP PT Timah di perairan laut Desa Batu Beriga kebupaten Bangka tengah. (Febri)