NUANSABABEL.COM, Pangkalpinang — Masyarakat aksi tolak IUP tambang di kantor PT.Timah Tbk, dilakukan demi mencari keadilan yang sepihak. Dari sepengetahuan pihak nelayan Batu Beriga dan kades setempat tidak ada tanggapan satupun dari direktur PT Timah Tbk.
Selanjutnya dari pihak masyarakat adat, Walhi beserta warga sekitar nelayan desa Batu Beriga meminta gerak cepat untuk angsung bergegas menemui Pj Gubenur Sugito di kantor gubenur, Senin (28/10/2024).
Sampai disana aksi demo digelar di kantor gubernur provinsi menemui Pj Gubenur (Sugito) namun pihak dari staf ahli beserta jajarannya PJ gubenur tidak ada satu pun yang berbicara kepada aksi tolak tambang yang ada di desa Batu Beriga
Sampai selesai aksi demo ada salah satu staf berbicara kepada ketua adat masyarakat, Walhi beserta beberapa mahasiswa bahwa pak Pj Gubenur sedang keluar kota dan tidak ada ditempat mungkin besok balik ke Bangka.
Selanjutnya ketua adat, Walhi mengatakan imbauan kepada masyarakat desa Tanjung Berikat dan sekitarnya untuk segera beristirahat semalam di halaman kantor gubenur,untuk menunggu Pj gubenur sugito pulang besok.
“Kami media minta konfirmasi ke pihak nelayan (is) mengatakan 80% nelayan Batu Beriga pro kontra menolak tambang IUP PT Timah beroperasi di tempat kami, soalnya 20% pro PT timah itu bukan asli dari Tanjung Berikat dan juga bukan nelayan tapi kerja petani dan serabutan, yang lain orang yang tidak dikenal semua,” ungkap salah satu pendemo.
“Maka dari itu kami minta awak media Nuansababel.com untuk membantu para nelayan Batu Beriga jangan sampai laut kami dijarah PT Timah Tbk. Soalnya nasib laut kami ini banyak untuk masyarakat mencari makan dilaut Beriga, nanti ekosistem hancur dan mencari hasil laut habis semua,” sambungnya
Setelah mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat, PJ gGubenur (Sugito) akhirnya memberikan penjelasan bahwa Pemprov Babel tidak memiliki kewenangan untuk mencabut Izin usaha pertambangan yang dimiliki PT Timah Tbk.
“Pj Gubernur dan Pemprov Babel tidak bisa atau tidak memiliki wewenang untuk mencabut IUP PT Timah Tbk. Untuk pihak keamanan nanti akan ditarik dari Desa Batu Beriga,” ujar Sugito yang didampingi Pj Sekda Babel Fery Afriyanto, beserta Kepala Biro Hukum Harpin, dan sejumlah pejabat Pemprov Babel lainnya.
Untuk Lebih jauh Sugito menjelaskan, dengan adanya aksi demo masyarakat Desa Batu Beriga ini, pihak Pemprov Babel akan segera membuat dan mengirim surat ke PT Timah Tbk dan kepada pihak Kementerian ESDM di Jakarta, untuk mencabut izin usaha pertambangan di laut Batu Beriga.
“Setelah mendengarkan penjelasan langsung dari Pj Gubenur Sugito, maka aksi damai Walhi, mahasiswa, dan masyarakat Desa Batu Beriga ini akhirnya berakhir. Dan Mereka terlihat puas setelah bertemu langsung dengan Pj Sugito guna menyampaikan aspirasi ke masyarakat Batu Beriga.
Ditemui awak media Nuansababel.com team 7 nelayan tradisional Batu Beriga, Muhamad anapea mengatakan sangat berterimakasih untuk pak Pj Gubenur Sugito beserta jajarannya, dan beberapa awak media cetak, online yang men support tangisan masyarakat Batu Beriga,yang penghasilan hanya mencari hasil tangkapan ikan dilaut.
“Maka dari itu kami minta kepada pj gubenur segera dipercepat untuk mencabut izin usah pertambangan Batu Beriga,” bebernya.
Setelah mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat, PJ gubenur (Sugito) akhirnya memberikan penjelasan bahwa Pemprov Babel tidak memiliki kewenangan untuk mencabut Izin usaha pertambangan yang dimiliki PT Timah Tbk.
“Pj Gubernur dan Pemprov Babel tidak bisa atau tidak memiliki wewenang untuk mencabut IUP PT Timah Tbk. Untuk pihak keamanan nanti akan ditarik dari Desa Batu Beriga,” ujar Sugito yang didampingi Pj Sekda Babel Fery Afriyanto, beserta Kepala Biro Hukum Harpin, dan sejumlah pejabat Pemprov Babel lainnya.
Untuk Lebih jauh Sugito menjelaskan, dengan adanya aksi demo masyarakat Desa Batu Beriga ini, pihak Pemprov Babel akan segera membuat dan mengirim surat ke PT Timah Tbk dan kepada pihak Kementerian ESDM di Jakarta, untuk mencabut izin usaha pertambangan di laut Batu Beriga.
Setelah mendengarkan penjelasan langsung dari Pj Gubenur Sugito, maka aksi damai Walhi, mahasiswa, dan masyarakat Desa Batu Beriga ini akhirnya berakhir. Dan Mereka terlihat puas setelah bertemu langsung dengan Pj Sugito guna menyampaikan aspirasi ke masyarakat Batu Beriga dan sekitarnya.
Ditemui awak media Nuansababel.com team 7 nelayan tradisional Batu Beriga, Muhamad anapea mengatakan sangat berterimakasih untuk pak Pj Gubenur Sugito beserta jajarannya, dan beberapa awak media cetak, online yang men support tangisan masyarakat Batu Beriga,yang penghasilan hanya mencari hasil tangkapan ikan dilaut. pihak kementerian ESDM pusat,ini menyangkut nasib masyarakat berigak mencari untuk makan. (Febri)